Prosesi pembukaan Cupu Kyai Panjolo ini dimulai sejak Senin (22/9) malam. Ribuan warga dari berbagai daerah sudah memenuhi rumah serta halaman milik Dwijo Sumarto. Acara dimulai dengan kenduri yang dipimpin oleh tokoh masyarakat. Setelah itu dilanjutkan dengan makan nasih gurih dengan lauk suwiran ingkung ayam.
Jelang dini hari atau sekitar pukul 01.00 Wib, acara dilanjutkan dengan kenduri kedua. Setelah abdi dalem memimpin doa, dilanjutkan dengan acara makan nasih gurih yang kedua. Yang unik, acara makan nasih gurih ini dilaksanakn secara kembulan. Setiap piring nasi gurih dengan lauk rempeyek dan apem harus dimakan berdua.
Selesai makan nasi gurih, acara inti dimulai. Cupu Kyai Panjolo yang sebelumnya disimpan dalam sebuah ruangan dibawa ke rumah bagian depan. Setelah itu dipimpin oleh sesepuh trah Eyang Seyeg, satu persatu kain mori dibuka. Setiap kali satu lapisan kain mori dibuka, akan terdapat simbol atau gambar yang kemudian diumumkan kepada warga yang sudah menunggu.
“Kita akan buka bersama-sama dan mohon semuanya untuk duduk. Perempuan dan anak juga tidak boleh masuk ke dalam ruangan,” ucap Dwijo Sumarto sebelum memulai ritual pembukaan Cupu Kyai Panjolo.
Dalam pembukaan Cupu Panjolo kali ini, 25 simbol yang terbaca oleh keluarga trah Eyang Seyeg. Simbol-simbol tersebut diyakini merupakan ramalan kehidupan dalam satu tahun kedepan baik di bidang ekonomi, politik, pertanian dan alam.
Simbol-simbol yang berhasil dibaca antara lain :
Gambar seorang perempuan bertubuh gemuk menghadap barat daya. Sisi tenggara ada gambar ikan laut dan ada kulit pohon, Sisi utara gambar dua bola dan sebelah timur kain mori pembungkusnya kotor. Sementara sepertiga kain mori yang digunakan untuk membungkus cupu kering.
Selain itu juga terdapat gambaran antara lain :
Gambar atlit putri Samurai Ayam betina Naga saling membelakangi Huruf L P berwarna merah, Angka 31 Telapak kaki besar Gambar pria setengah badan Kembang rumput Daun jati Angka 4 Gambar kepala sapi Senar Pasir Bercak berwarna merah. Di tengah tutup petinya berlubang
Dwijo Sumarto usai pembukaan cukup mengatakan tanda-tanda yang muncul dalam kain mori pembungkus cupu dipercaya sebagai ramalah kejadian dalam satu tahun kedepan. Namun demikian, dirinya menyerahkan kepada masing-masing warga untuk mengartikannya. ”Pertanda itu tergantung masing-masing yang mengartikan,” katanya.
Dia berharap, tradisi pembukaan Cupu Panjolo ini terus dilestarikan sehingga tidak punah. Untuk itu diharapkan ada perhatian dari semua pihak termasuk pemerintah. ”Pembukaan Cupu Kyai Panjolo ini harus kita lestarikan,” pintanya
sumber TRIBUNJOGJA.COM
0 Response to "Pembukaan Cupu Panjolo "Muncul Gambar Wanita Gemuk""
Post a Comment