Sabda Raja Ngarsa Dalem Sri Sultan

Berikut isi dari Sabdaraja dan Dawuh Raja yang disampaikan Sri Sultan HB X.

SABDA RAJA, 30 April 2015 :


Gusti Allah, Gusti Agung, Kuoso Cipto paringono siro kabeh adiningsun, sederek dalem, sentono dalem lan abdi dalem nompo welinge dawuh Gusti Allah, Gusti Agung, Kuoso Cipto lan romo ningsun eyang-eyang ingsun, poro leluhur Mataram wiwit waktu iki ingsun nompo dawuh kanugrahan dawuh Gusti Allah, Gusti Agung, Kuoso Cipto asmo kelenggahan ingsun Ngarso Dalem Sampean Dalem Ingkang Sinuhun Sri Sultan Hamengku Bawono Ingkang Jumeneng Kasepuluh Suryaning Mataram, Senopati ing Kalogo Langenging Bawono Langgeng Langgenging Toto Panotogomo.

Sabdo Rojo iki perlu dimangerteni diugemi lan ditindakake yo mengkono sabdo ingsun.

Bahasa Indonesia :

Tuhan Allah, Tuhan Agung, Maha Pencipta, ketahuilah para adik-adik, saudara, keluarg di Keraton dan abdi dalem, saya menerima perintah dari Allah, ayah saya, nenek moyang saya dan para leluhur Mataram, mulai saat ini saya bernama Sampean Dalem Ingkang Sinuhun Sri Sultan Hamengku Bawono Ingkang Jumeneng Kasepuluh Surya ning Mataram, Senopati ing Kalogo, Langenging Bawono Langgeng, Langgeng ing Toto Panotogomo.

Sabda Raja ini perlu dimengerti, dihayati dan dilaksanakan seperti itu sabda saya.

DAWUH RAJA, 5 Mei 2015 :

Siro adi ingsun, seksenono ingsun Sampeyan Dalem Ingkang Sinuhun Sri Sultan Hamengku Bawono Ingkang Jumeneng Kasepuluh Suryaning Mataram, Senopati ing Ngalogo Langenging Bawono Langgeng, Langgenging Toto Panotogomo

Kadawuhan netepake Putri Ingsun Gusti Kanjeng Ratu Pembayun tak tetepake Gusti Kanjeng Ratu Mangkubumi Hamemayu Hayuning Bawono Langgeng ing Mataram. Mangertenono yo mengkono dawuh ingsun.

Bahasa Indonesia :

Saudara semua, saksikanlah saya Sampean Dalem Ingkang Sinuhun Sri Sultan Hamengku Bawono Ingkang Jumeneng Kasepuluh Surya ning Mataram, Senopati ing Kalogo, Langenging Bawono Langgeng, Langgeng ing Toto Panotogomo mendapat perintah untuk menetapkan Putri saya Gusti Kanjeng Ratu Pembayun menjadi Gusti Kanjeng Ratu Mangkubumi Hamemayu Hayuning Bawono Langgeng ing Mataram. Mengertilah, begitulah perintah saya.

Demikian tersebut isi atau konteks asli dari Sabda dan Dawuh Raja, semoga bermanfaa.


"Wonten menopo,  ada apa nggantos, ngganti buwono dados atau jadi bawono (Ada apa, ada apa mengganti, mengganti buwono menjadi bawono)," kata Sultan dalam jumpa pers di kediaman putri sulungnya, GKR Mangkubumi, Ndalem Wironegaran , Jumat 9 Mei 2015. Selama menjelaskan kepada warga Yogya dan wartawan, Sultan didampingi GKR Hemas dan putri sulungnya.

Sultan mengatakan, secara garis besar, isi dari Sabda Raja adalah penggantian nama gelar Sultan dari "Ngarsa Dalem Sampeyan Dalem Ingkang Sunuwun Kanjeng Sultan Hamengku Buwana Senapati in Ngalaga Abdurrahman Sayidin Panatagama Khalifatullah Ingkang Jumeneng Kaping Sadasa ing Ngayogyakarta Hadiningrat menjadi "Ngarsa Dalem Sampeyan Dalem Ingkang Sinuwun Sri Sultan Hamengku Bawono Ingkang Jumeneng Kasepuluh Suryaning Mataram Senapati Ing Ngalaga Langgeng Ing Bawono Langgeng, Langgeng Ing Toto PanataGama ".

Menurut Sultan, pergantian nama itu merupakan "dawuh" atau perintah dari Allah Swt melalui leluluhurnya. Dengan demikian tidak bisa dibantah, dan hanya bisa menjalankan saja. "Dawuh itu mendadak. Kewenangan Gusti Allah dan tidak diperbolehkan dibantah," kata dia.(baca: Sabda Raja Sultan HB X: Itu Dawuh Allah, Saya Takut Salah)

Beberapa perubahan yang terjadi adalah, Buwono diganti Bawono. Buwono berarti jagad kecil sementara Bawono memiliki arti jagad besar .
“Ibaratnya, kalau Buwono itu daerah, Bawono nasional. Atau kalau Buwono nasional, ya Bawono itu internasional,” kata Sultan.

Selanjutnya, perubahan "kaping sedoso" menjadi "kasepuluh" adalah untuk menunjukkan urutan. Sebab "kaping" memiliki arti hitungan tambahan, bukan "lir gumanti" (urutan)."Seperti "kapisan" (pertama), "kapindo" (kedua), "katelu" (ketiga) dan seterusnya. Jadi tidak bisa "kaping sedoso" karena dasarnya "lir gumanti", kata dia.

Adapun penggantian "Kalifatullah Sayidin" diganti "Langgeng Ing Toto Panoto Gomo" adalah menunjukkan berlanjutnya tatanan agama Allah di jagad." Hanya itu yang bisa saya artikan, kalau lebih dari itu nanti jadi ngarang sendiri dan belum tentu benar. Saya hanya sekadar menyampaikan "dawuh"," kata dia.

Namun Sultan menolak untuk menjelaskan seperti apa proses kemunculan perintah yang dianggap dari Tuhan itu. “Itu sangat pribadi. Ini semua hanya bisa dirasa, bukan dipikir. Kalau dipikir itu penuh kepentingan dan nafsu,” kata Sultan.
TEMPO.CO, Jakarta
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Salam ngadubanteng masbro..
Di Kraton Yogyakarta ada kabar yang bisa masbro baca di atas tadi yaitu Sri Sultan mengeluarkan Sabda Raja ,saya sendiri sebagai warga Jogja sangat mengagumi beliau sebagai raja yang bisa mengayomi warga Yogyakarta. Perkembangan jaman telah banyak meninggalkan banyak nilai-nilai leluhur yang dapat memayungi kehidupan kita agar selamat dalam menjalani kehidupan ini yaitu kembali ke tempat dahulu kita berasal yaitu kembali ke Tuhan kita.
Kalau menurut ngadubanteng ini menurut saya lho ngadubanteng bukan dukun dan bukan presiden tentunya he...menilai dari apa yang terjadi kan boleh boleh saja ya...!!
Ngadubanteng merasa Sabda Raja yang dikeluarkan oleh  Sinuwun Sri Sultan Hamengku Bawono Ingkang Jumeneng Kasepuluh Suryaning Mataram Senapati Ing Ngalaga Langgeng Ing Bawono Langgeng, Langgeng Ing Toto PanataGama ini adalah hasil dari laku prihatin Beliau untuk mendapatkan wahyu dari Tuhan..  “Itu sangat pribadi. Ini semua hanya bisa dirasa, bukan dipikir. Kalau dipikir itu penuh kepentingan dan nafsu,”
Itu sangat pribadi. Ini semua hanya bisa dirasa
iya jaman sekarang manusia sudah tidak menggunakan dan menghidupkan kembali hati atau Nur Sejati dalam diri masing masing bukankah kita manusia diciptakan oleh Tuhan dan pastinya kita bisa berkomunikasi denganNYA dalam keadaan kita bersih lahir batin untuk menangkap rasa sejati yaitu sebuah rasa yang tidak bohong sebuah rasa yang menuntun dan menjaga kita agar selalu ada pada jalanNYA.... 
Kalau dipikir itu penuh kepentingan dan nafsu
Apa yang kita pikirkan adalah memenuhi kebutuhan kita sendiri tanpa mau memikirkan orang lain kita haus akan pangkat harta tahta dan itu semua adalah pemuasan nafsu kita saja..kalau melihat dari dalam dan mencoba masuk dalam batin kita Tujuan utama kita adalah memuliakan nama Tuhan dan hidup sesuai dengan petunjukNYA yaitu dengan Agama ... 
Agama sebagai acuan dalam kehidupan kita agar kita tidak keluar dari jalan Tuhan dan sekarang yang terjadi Agama dijadikan pertikaian manusia merasa paling benar atas apa yang diyakininya karena Agama itu ada di hati dan hubungan sangat pribadi dengan Tuhan maka Agama tidak sangat pantas untuk diperdebatkan untuk mencari sebuah kebenaran sejati itu tidak dengan membunuh bertikai karena Agama..
Kasih Sayang adalah jawaban sejatinya pada saat kita mencari sebuah kebenaran Tuhan sudah memberikanya kepada kita ya... 
Kita harus membersihkan diri kita dari nafsu keduniawian kita kalau orang jawa menyebutnya sedulur papat kalimo pancer bisa dikatakan nafsu kita .. 

Arah Penjuru (Kiblat)
Timur (etan)
Barat (kulon)
Selatan (kidul)
Utara (lor)
  
Simbol Warna
putih
kuning
merah
hitam

Jawa  
ariah
nuriyah
satmuka
nursari

Arab  
mutmainah
supiah
amarah
aluamah


Pancadriya  
hidung
mata
telinga
mulut
  
Nafsu
Kebaikan
Kesombongan
Amarah
Serakah


Keempat nafsu itu kita harus bisa menakhlukan karena kita sebagai pancer atau pusat pada saat kita sudah bisa menaklukan keempat nafsu keduniawian kita maka kita akan timbul welas asih atau kasih sayang....Nur sejati akan hadir pada kita hadir untuk membimbing kita mengajarkan kita menjaga kita dan itu dari Tuhan karena kita terbebas dari nafsu dan bisa menangkap nur sejati yang begitu lembut yang sering kalah dengan nafsu kita maka saya percaya dengan oleh  Sinuwun Sri Sultan pasti beliau sebagai Raja tidak sembarangan dan tidak gegabah dalam memutuskan
Kalau ngadubanteng ma ngefans sama  Sinuwun Sri Sultan Soalnya pernah dulu hadir dalam mimpi sih beliau datang dan berpesan begono
 "Ge dirampungke skripsine" "Cepat diselesaikan skripsinya" 
Wakakakaka geli kalau inget kejadian itu dulu waktu saya mengerjakan skripsi terus terkena penyakit males akut ha ha!!


Sing saknyatane ora podo dianggep sing ora saknyatane podo diugemi..
Kabeh podo mlaku miturut karep lan pikire kang  wis ora iso bendung howo nepsu.....
wis ora mituruti Kersaning Gusti Pangeran!! 

Jaman iku owah gingsir kang kudu diugemi yo iku Nur Sejati kang ono ing ati lan manunggaling roso sejati kang ora owah lan paring pititur sejati soko Gusti Pangeran kang kudu diugemi ing alam kadonyan kang iso ngalahke gumerlaping cahyaning nefsu kadonyan ... 
Welas asih dadi landasaning urip ..
Ngadeg ing tengahing jagad ora maju ora mundur lan ora owah soko dalaning tumuju Gusti Pangeran..!!
Apa yang menjadi takdir pastilah akan terjadi apa yang kita inginkan dan kita pikirkan adalah hanyalah sebuah rencana dan Tuhanlah yang Maha Tahu dan Maha Segalanya dan kita tidak tahu apa yang akan terjadi... dan Nur Sejati atau Cahaya dari Tuhan akan memberikan jawaban ke dalam hati kita!!
7-27 Juli 2015
 

0 Response to "Sabda Raja Ngarsa Dalem Sri Sultan "

Post a Comment